|
Bataviaasche Kunstkring (Perkumpulan Kesenian Batavia)
Kalau kedua karya, yang tadi malam dimainkan oleh orkes Dresdeners sebelum waktu jeda, yaitu: sebuah kwartet dalam Es gubahan Mozart, dan kwartet kedua gubahan Brahms, saling dibandingkan, maka menurut kami, permainan yang pertama jauh mengungguli yang kedua. Soalnya, cara penulisan Brahms yang ‘’kental’’ membuat dia sama sekali tidak cocok untuk seorang komponis-kwartet. Sebaliknya, partituur Mozart yang jernih, sederhana tetapi sangat rapi itu , menurut kami hanya dapat diungguli oleh Beethoven. Jadi jelaslah bahwa sesudah Beethoven op. 135, misalnya, yang merupakan karya yang benar-benar terlepas dari materinya, maka sebenarnya satu-satunya gubahan yang masih pantas dimainkan hanyalah sebuah kwartet karya Mozart yang begitu enak didengarkan. Dengan karya Mozart ini Fritsche c.s. memainkan pertunjukan mereka yang paling bagus. Mereka mengungkapkan perasaan sang penggubah dengan sempurna sehingga menghanyutkan kami dalam keindahannya. Mungkin di
sana-sini ritmenya agak terlalu tegas dan rubatonya agak terlalu bebas (Mennetto dan finale), tetapi itu adalah perbedaan selera, yang tidak mengurangi kesan keseluruhannya, yaitu kesan adanya eine schonnheid yang alami. Gubahan Mozart itu memang telah dimainkan dengan sangat baik oleh orkes Dresdeners, tetapi tidak demikian halnya dengan karya Brahms yang mereka perdengarkan. Mereka memainkannya dengan sangat lembut dan hati-hati, seakan-akan barang porselen rococo yang mudah pecah. Memang kelembutan itu meningkatkan kejernihan karya itu, sejauh mana ada kejernihannya. Tetapi kurangnya variasi dalam bagian-bagian yang bermacam-macam dan masing-masing panjang itu, yang semuanya dimainkan dalam tempo sedang, menjadikan karya itu terlalu berlarut-larut Semuanya terdengar begitu kental, iramanya begitu padat, dan meskipun gayanya bombastis, sering tidak adanya permainan piano sangat terasa. Maestro Johannes menunjukkan kebolehannya dengan menggubah beberapa tema yang bagus, dengan demikian dia membuktikan bahwa dia adalah komponis untuk musik yang dinyanyikan. Sayangnya, tema-tema itu kedengarannya kurang wajar dalam sebuah kwartet gesek. Lain sekali halnya dengan Schubert. Penggubah ini juga seorang ahli komponis lagu-lagu, yang mahir menggubah musik kwartet. Salah satu karyanya yang paling bagus, Der Tod und das Madchen. telah dimanfaatkannya dengan cara yang sangat indah untuk menyusun musik kwartet gesek, dengan sejumlah variasi yang beraneka ragam, sehingga berkali-kali menonjolkan beberapa kelokan yang cantik di dalam melodinya. Pagelaran tersebut sungguh sangat mempesonakan. Tidak mengherankan bahwa setelah pertunjukan usai, hadirin yang memadati ruangan konser itu bertepuk tangan hampir tiada hentinya.
De W.

|